UIN Palopo dan UPTD KPH Jalin Kerjasama Strategis untuk Pengabdian Masyarakat di Sekitar Hutan Lindung

Palopo – Universitas Islam Negeri (UIN) Palopo melalui Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Takdir Ishak, M.H., M.K.M., mengadakan pertemuan strategis bersama Bapak Wanda Aretusa, S.Hut., Penyuluh Kehutanan Pertama UPTD KPH Kambuno, dan Bapak Andi Muhammad Idin, S.Hut., Kepala Seksi Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan UPTD KPH Larona. Pertemuan ini bertujuan untuk membahas potensi kerjasama antara dunia akademik dan instansi kehutanan dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan hutan lindung.
 
Pertemuan ini berlangsung dalam suasana produktif, dengan penekanan pada sinergi antara UIN Palopo sebagai institusi pendidikan tinggi Islam dan UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) sebagai lembaga pengelola sumber daya alam berbasis masyarakat. Fokus utama diskusi adalah rencana pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang akan melibatkan civitas akademika UIN Palopo, khususnya para dosen lintas fakultas yang akan berperan sebagai narasumber dan pelaksana lapangan.
 
Kegiatan pengabdian ini sejalan dengan visi Rektor UIN Palopo, Dr. Abbas Langaji, M.Ag., yang menegaskan bahwa kampus harus hadir secara nyata di tengah masyarakat, serta berkontribusi dalam upaya pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara luas, termasuk mereka yang bermukim di sekitar kawasan hutan lindung.
 
Dalam rencana yang sedang difinalisasi, pihak UPTD KPH akan berperan sebagai fasilitator, khususnya dalam menghadirkan kelompok masyarakat pengelola hutan lindung, lembaga desa, serta unsur masyarakat lokal lainnya. Sementara itu, pihak UIN Palopo akan menyusun materi dan pendekatan pemberdayaan yang relevan dengan kondisi sosial-ekologis masyarakat sekitar hutan.
 
Harapan dan Dampak yang Dituju Melalui kolaborasi ini, diharapkan akan tercipta:
 
1. Transfer pengetahuan dari akademisi kepada masyarakat berbasis kebutuhan nyata di lapangan.
 
2. Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya konservasi hutan lindung dan pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan.
 
3. Terbentuknya model pemberdayaan masyarakat berbasis edukasi, spiritualitas, dan lingkungan yang dapat direplikasi di wilayah lain.
 
4. Penguatan peran UIN Palopo sebagai kampus rahmatan lil ‘alamin yang aktif terlibat dalam pembangunan masyarakat, khususnya di wilayah Sulawesi Selatan bagian tengah.
 
 
Dr. Takdir Ishak menyampaikan bahwa pertemuan ini merupakan langkah awal membangun jembatan antara dunia akademik dan pengelola kehutanan, dan bahwa “pengabdian masyarakat bukan hanya kewajiban akademik, tetapi juga amanah moral bagi kampus berbasis keislaman untuk hadir di tengah realitas sosial-ekologis masyarakat.”
 
Rencana kegiatan ini akan dijadwalkan dalam waktu dekat, dengan lokasi prioritas di desa-desa penyangga kawasan hutan lindung Kambuno dan Larona. Kolaborasi ini menjadi wujud nyata dari semangat “Green & Smart University” yang berkelanjutan dan berdampak.