Kemahasiswaan dan Kerja Sama

Bukan Cuma Koar-koar, Fakultas Syariah UIN Palopo Buktikan Debat Bisa Jadi Aksi Keren di Kancah Nasional!

Kalau kamu masih mikir anak hukum itu cuma ngafalin pasal dan duduk manis di kelas, kayaknya kamu perlu kenalan sama tiga srikandi luar biasa dari Fakultas Syariah UIN Palopo. Mereka bukan cuma belajar, tapi juga melangkah, bersuara, dan membuat sejarah!

Mereka adalah Naila Van Domburg, Dwi Sakila, dan Marsyarika—tiga nama yang sekarang sedang jadi bahan obrolan hangat di kalangan mahasiswa karena berhasil menyabet Juara Harapan 1 dalam Kompetisi Debat Konstitusi Nasional Justevia Law Fair 2025 yang diadakan di IAIN Pare Pare.. Kompetisi bergengsi ini diikuti oleh kampus-kampus top dan jadi ajang pembuktian bahwa debat bukan sekadar adu mulut, tapi adu gagasan dengan kelas!

Kompetisi debat ini nggak main-main. Peserta harus benar-benar paham isu-isu konstitusi, kebijakan publik, sampai hak warga negara. Dan mahasiswa fakultas syari’ah UIN Palopo, yang telah beberapa kali mengikuti kegiatan ini, langsung ngebut dan tancap gas!

“Ini bukan soal menang atau kalah semata. Ini soal bagaimana kami, mahasiswa fakultas syari’ah UIN Palopo, bisa membuktikan bahwa kami bisa bersaing dan tampil percaya diri di panggung nasional,” ujar Naila, salah satu anggota tim, dengan penuh semangat.

Prestasi ini nggak cuma bikin heboh satu fakultas, tapi juga bikin bangga seluruh sivitas akademika UIN Palopo. Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Takdir Ishak, M.H., M.K.M., yang mewakili Rektor UIN Palopo, Dr. Abbas Langaji, M.Ag, menyampaikan ucapan selamat yang tulus dan penuh semangat.

> “Atas nama pimpinan UIN Palopo, kami mengucapkan selamat dan apresiasi setinggi-tingginya kepada ananda Naila Van Domburg, Dwi Sakila, dan Marsyarika yang telah mengharumkan nama UIN Palopo di level nasional. Prestasi ini adalah bukti bahwa mahasiswa kita punya potensi besar, tidak hanya di bidang akademik tapi juga dalam berpikir kritis dan komunikatif,” ungkapnya.

> “Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh dosen pembimbing, panitia, dan semua pihak yang telah memberi dukungan moral maupun teknis hingga mereka bisa tampil maksimal,” tambahnya.

>“Kami berharap prestasi ini bisa menginspirasi mahasiswa lain. Debat itu bukan untuk mencari musuh, tapi memperkaya sudut pandang dan membuka ruang diskusi sehat. Mari terus belajar menyampaikan ide dengan elegan dan beretika.”

Menurut keterangan dari fakultas syari’ah, proses pembinaan debat dilakukan dengan intensif meskipun keterbatasan sarana. “Mereka latihan setiap hari. Modal mereka? Semangat, rasa ingin tahu, dan tekad untuk bikin bangga UIN Palopo,” ucap salah satu pengurus fakultas syari’ah UIN palopo.

Buat kamu yang belum pernah ikut lomba debat, ini saatnya kamu berpikir ulang. Debat itu bukan sekadar serang-menyerang argumen. Di dalamnya ada riset, logika, ketajaman berpikir, kerja tim, public speaking, dan etika komunikasi.

“Debat ngajarin aku banyak hal, bukan cuma ngomong, tapi juga mendengarkan dan menanggapi secara tepat,” kata Marsyarika, yang jadi second speaker dalam tim.

Sedangkan Dwi Sakila menambahkan, “Yang paling penting: percaya pada diri sendiri. Jangan pernah merasa kecil karena kamu dari daerah. Justru itu jadi kekuatan kita.”

Kemenangan ini diharapkan bisa membuka jalan untuk pembinaan debat yang lebih sistematis di UIN Palopo, khususnya di fakultas syari’ah. Tak hanya itu, harapannya semakin banyak mahasiswa yang percaya diri untuk tampil dan bersuara dalam ruang publik yang lebih luas.

Prestasi Naila Van Domburg, Dwi Sakila, dan Marsyarika ini adalah bukti nyata bahwa mahasiswa UIN Palopo bisa bersaing di mana saja. Mereka bukan hanya belajar di kelas, tapi juga belajar mengasah suara dan logika. Mereka bukan cuma membanggakan fakultas syari’ah, tapi juga mewakili semangat Mahasiswa: berani, kritis, dan siap bersuara.

Jadi, buat kamu yang masih ragu buat tampil, yuk ambil inspirasi dari tiga srikandi hebat ini. Karena hari ini mereka yang juara, besok bisa jadi kamu!

#jalur3UINPALOPO
#majubersamaUINPALOPO

Tinggalkan komentar

Translate »